Foto : Istimewa |
KOLTIM, TARGET INVESTIGASI.com- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Koltim menggelar kegiatan pelatihan pengelolaan Komunitas belajar. (PPKP) untuk jenjang tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kegiatan yang dibuka selama tiga Hari terhitung mulai 7 Agustus dan berakhir Hari ini 9 Agustus 2023 diikuti sebanyak 100 Kepala Sekolah dan dilaksanakan di Aula pertemuan SMP Negeri Ladongi, Rabu (9/8/2023).
Dalam kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Bupati Koltim yang diwakili Plt. Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Koltim, Sarifudin. Dan dihadiri Pemateri dari Balai Guru tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), beberapa Kepada Bidang (Kabid) Dikbud Koltim dan Ratusan peserta serta pihak-pihak terkait lainnya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketenaga Kerjaan Dikbud Koltim, Arisman, S.Ag mengatakan, terkait dengan kegiatan (PPKP) yang digelar selama Tiga Hari, bertujuan agar Komunitas belajar di Wilayah Kabupaten Kolaka Timur selalu aktiv dalam berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait dengan aktivitas kegiatan belajar mengajar.
"Terkait dengan Kegiatan ini Kami buat untuk mengaktivkan komunitas belajar di sekolah-sekolah , dan ini sebenarnya bagaimana kemudian mengatasi persoalan yang dihadapi siswa,"jelas Arisman saat dikonfirmasi.
Ia menyebutkan, Komunitas ini terbagi tiga yakni, Komunitas internal Sekolah, kemudian antar Sekolah Guru dan komunitas Daring. Adapun peserta terdiri dari tingkat SD dan SMP.
"Kalau dari SMP ada sekitar 60 sedangkan SD 40, jadi totalnya 100 Orang,"sebutnya.
Ia mengungkapkan, bahwa alasan memilih tempat rapat di Gedung SMPN 1 Ladongi, tujuannya untuk memaksimalkan Kepala Sekolah yang ada di Kecamatan Aere, Lambandia dan Dangia.
"Dan ini tidak semua hadir dan tidak semua yang diundang berhubung kita lihat situasinya, terutama Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi, sedangkan yang bisa dijangkau hanya pihak SMP Mowewe sebagian, termasuk Lalolae dan Tinondo,"terangya.
Ia mengatakan, dengan terlaksananya kegiatan ini maka pihaknya sangat berharap agar disetiap Sekolah di Koltim terbentuk Komunitas belajar, supaya nanti mereka bisa menyatu dengan para guru dan Kepala Sekolah.
"Yang paling penting dulu komunitas internal, sedangkan komunitas internalnya kemudian secara berkembang bisa antara gugus antara sekolah dan selanjutnya setelah berproses bisa ke PMN, itu harapan kita,"harapnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa dengan adanya komunitas belajar ini maka bisa membantu sekolah di semua daerah dan kemudian memetakan persoalan-persoalan yang dihadapi siswa sehingga ditemukan apa solusinya sebab komunitas belajar ini, tidak hanya sekedar dibentuk karena ini ada korlapnya
"Sehingga harus berkesinambungan ada yang dibentuk kemudian diaktifkan sehingga jika ada hambatan maka akan ada solusinya,"pungkasnya.
Laporan : Tim